Sunday, 30 March 2014

KISAH NYATA RAWANYA BERPACARAN

KISAH NYATA RAWANYA BERPACARAN

(kisah ini saya ambil dari buku karangan ustadz FELIX SIAUW yang berjudul "UDAH PUTUSIN AJA" ini curhatan seorang wanita melalui email kepada ustadz felix siauw)

Assalamu’alaikumwarahmatullah…
Ustadz, setelah saya membaca tweet-tweet ustadz mengenai “pacaran” yang dilarang Islam, disitu saya sadarbahwa perbuatan pacaran itu sangat merugikan bagi pihak perempuan. Apalagi setelah si pria puas menggerayangi bagian-bagian intim wanita. Saya jadi sangat menyesal telah melakukan perbuatan seperti itu. Saya baru putus
beberapa hari lalu dengan pacar saya. Karena saya menganggap hubungan ini sudah sangat tidak wajar.

Saya kemarin berpacaran dg tmn SMP saya dulu, waku SMP dia pernah menyatakan cintanya untuk saya, tetapi pada saat itu saya menolaknya. Dan sekarang, saya dan dia sama-sama sudah kuliah di satu kampus. Kita mulai dekat kembali, dan kita menjalin hubungan berpacaran.
Pernah dia mengatakan mau berhubungan intim untuk pertama kalinya dengan saya, dia bilang “Umurku 20 tahunan, tapi aku blm pernah ngerasain ML(Make love atau berhubungan suami istri), aku pengen pertama kali ngelakuinnya sama kamu. Temen-temenku hampir semua udah pernah
ngelakuin. Aku pengen ngersain pertama sama kamu”
Lalu aku jawab “Gak mau, ini buat suami aku nantinya” Terus dia jawab “Kamu nggak
percaya nantinya aku bakal jadi suami kamu?” Saya bilang “Kita belum tahu kedepannya hubungan kita jadi atau nggak, bisa aja kan tiba-tiba putus”
Itu dia berani minta melakukan hubungan intim diawal pacaran. itu pun baru saat minggu pertama pacaran.
Disitu saya menolak habis-habisan. Suatu ketika, saya pergi nonton midnight sama dia. Pas di bioskop dia ngajakin saya ke hotel, tetapi saya nggak mau. Pulangnya, karena sudah
malam sekitar jam 12 malam dia meminta untuk ngobrol di atas balkon rumah saya, nah dari situ awal mulanya sayamemberikan kehormatan saya untuk dia.

Entah setan mana yang merasuki saya, setelah
kejadian itu saya langsung menangis. Dia bilang dia janji nggak akan ninggalin saya. Karena di awal pacaran dia bilang nggak ada kata putus. Saya percaya dengan ucapannya.

Tiga kali saya melakukan perzinahan itu. Pada saat keempat kalinya dia meminta hal itu, saya tidak mau. Karena saya baru saja melihat tweet-tweet ustadz mengenai pacaran. Pada saat saya menolak, disitu dia marah sekali. Saya nanya “Kamu serius gak sama hubungan ini?” Di jawab sama dia “Ribet
banget sih lu, tinggal jalanin doang”. Disitu saya mulai menyadari bahwa semua ucapan-ucapan yg pernah dia katakan kepada saya itu bohong. Katanya mau serius, katanya nggak mau ada kata putus, katanya pacaran nggak mau kaya anak kecil yg sebentar-sebentar putus.

Disitu dia malah yang marah dan ngambek sama saya karena tidak dikasih. Saya didiemin
sampai tiga atau empat hari. Saya telepon nggak diangkat, sms nggak dibales, bbm juga
nggak dibales, sekalinya dibaca nggak dibales. Disitu saya takut banget ditinggalin sama dia
ustadz. Dia yang mengambil keperawanan saya, dia yang pertamakali menggerayangi semua tubuh saya. Disitu

saya masih mempertahankan hubungan ini, dengan harapan dia bisa berubah, mau utk tdk berbuat seperti ini lagi. Tetapi, sikap dia mulai berubah semakin dingin dan cuek, tidak menunjukan care
untuk saya. Dan yang menurut saya lebih menyakitkan, dia tidak mau memperkenalkan saya dengan orangtuanya, main  kerumahnya saja tidak boleh. Disitu saya mulai nggak kuat buat ngadepin dia.
Saya mengakhiri hubungan dengan dia dengan rasa penyesalan yang teramat sangat dalam. Kalau saja saya tdk menyerahkan kehormatan saya untuk lelaki seperti dia, mungkin saya tdk akan seperti ini.
Saya minta saran dari ustad untuk melakukan taubat apa?
apakah ada niatan untuk shalat taubat ?? atau cukup shalat 5 waktu?

Lalu, bagaimana jika ada
seorang pria yg berpacaran serius dengan saya dan mengajak saya menikah, apakah saya harus bilang kl saya tdk perawan lagi? Terima Kasih ustadz
menyempatkan membaca curahan hati saya. Mohon maaf dengan perbuatan yg hina ini.
........................................................
Apa yang teman-teman
rasakan saat membaca
kisah nyata di atas? Marah,
geram, sedih, prihatin?
Yang jelas buat stress
bin depresi.
BACA ARTIKEL TERBAIK LAINYA 
BACA DISINI

No comments:

Post a Comment