Kisah Hikmah Rp 2.000
menjadi
Imam disebuah masjid. Ia pun hendak berangkat ke tempat itu, telah
menjadi kebiasaan, Imam tersebut selalu menaiki bus untuk pergi ke
masjid.
Pada suatu hari, selepas Ustadz tersebut membayar tiket dan duduk
di dalam bus, dia tersadar saat kondektur bus tersebut memberikan
uang kembaliannya, ternyata uang itu lebih dari yang harus ia
terima, sebanyak 2 ribu rupiah.
Sepanjang perjalanan Ustadz tersebut memikirkan tentang uang
2ribu tersebut.
“Perlukah aku mengembalikan uang2 ribu ini?” Ustadz tersebut
bertanya kepada dirinya.
“Ah… pemilik bus ini sudah kaya, rasanya hanya uang sebesar 2 ribu
tidak akan menjadi masalah. Untuk membeli bensin pun tidak akan
cukup,” hati kecilnya berkata-kata.
Sesampainya di depan masjid, Ustadz itu pun segera
menghentikanbus dengan membunyikan bel. Bus pun berhenti.
Namun, saat akan turun Ustadz itu merasakan kaku tubuhnya.
Seketika itu juga ia berhenti berjalan dan berpaling kepada kondektur
bus, sambil mengembalikan uang 2 ribu yang tadinya takkan dia
kembalikan.
“Tadi, kamu memberikan uang kembalian terlalu banyak kepada
saya,” kata Ustadz kepada kondektur bus.
“Oh, terima kasih! Kenapa dikembalikan pak? Padahal uang 2 ribu itu
kecil nilainya,” tutur kondektur bus.
Sang Ustadz pun menjawab, “Uang tersebut bukan milik saya,
sebagai seorang muslim saya harus berlaku jujur.”
Kondektur bus tersebut tersenyum dan berkata, “Sebenarnya saya
sengaja memberi uang kembalian lebih sebanyak 2 ribu, saya ingin
tahu kejujuran anda wahai Ustadz. Saya sudah berkali-kali berfikir
untuk memeluk Islam.”
Ustadz tersebut turun dari bus dan seluruh jasadnya menggigil
kedinginan. Ustadz tersebut berdoa sambil menadah tangan,
“Astaghfirullah ! Ampunkan hamba-Mu ya Allah, aku hampir-
hampir menjual harga sebuah iman dengan 2 ribu.”
Catatan :
Kini, banyak sekali orang yang dengan mudahnya menukar
keimanan dengan beberapa bungkus mie atau sedikit beras. Hanya
untuk mengenyangkan perut, tanpa mengingat balasan yang akan
didapat di dunia ataupun di akhirat.
Banyak orang yang tidak sadar, uangyang dia konsumsi akhirnya
akan menjadi nyala api di akhirat kelak. “Sedikit kok,” mungkin
begitulah tadinya para petinggi yang menyalahgunakan uang
rakyat.
Tapi godaan setan akan terus memperdengarkan nyanyian
neraka..... lalu tergoda kembali untuk mengambil uang yang bukan
haknya sedikit demi sedikit akhirnyamenjadi bukit........
Semoga kita selalu ditunjuki oleh-Nya jalan yang benar....
baca juga:
No comments:
Post a Comment